CaraMelaksanakan Shalat Jamak Ta'khir. Misalnya salat magrib dengan 'isya: boleh salat magrib dulu tiga rakaat kemudian salat 'isya empat rakaat, dilaksanakan pada waktu 'isya. Tata caranya sebagai berikut: 1) Berniat menjamak salat magrib dengan jamak ta'khir. Bila dilafalkanyaitu: 2) اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ
MAKALAH AGAMA Sholat Jama’ dan Qashar Disusun Oleh Nama Ika Agustina Kelas VII HNo 20SMP NEGERI 1 KARANGMALANGTAHUN PELAJARAN 2018/2019iKATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan, karena atas hidayah, karunia sertalimpahan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sebagai mana mestinya. Makalahyang berjudul “sholat jama’ dan Qashar” ini disusun untuk memenuhi tugas mata dibangun dengan lima pilar. Salah satu pilarnya adalah shalatmerupakan tiang agama. Ketika seorang meninggalkan shalat ia disebut penghancur agama tetapisebalikya ketika ia melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya maka ia disebut sebagai ada yang memiliki udzur, maka tetap wajib mendirikan shalat dengan mengambilrukhshah keringanan dari Allah agar mereka tetap shalat di saat kondisi apa pun. Dan sudahseharusnya kita mengetahui tentang bagaimana Allah telah memudahkan hamba-Nya yang tidakbisa shalat seperti biasanya dengan menggunakan Jama’ dan Qashar. Menjama’ dan mengqasarshalat adalah keringanan yang diberikan Allah kepada hambanya karena adanya kondisi makalah ini penulis mencoba untuk menguraikan tentang sholat jama’ selesainya penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang telah memberikan motivasi, serta teman-teman dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan makalah ini yang tidak bisa disebutkan ini tersusun dengan segala keterbatasan ilmu pengetahuan, oleh karenanya kritiksaran serta masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan sebagai bahan perbaikanmakalah makalah ini dapat memberikan pencerahan kepada umat Islam dalamberibadah kepada Allah SWT. Jazakumullahu Khairan April 2019PenyusuniiDAFTAR ISIHALAMAN JUDU..........................................................................................................................................................iKATA PENGANTAR.....................................................................................................................iiiDAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… iiiBAB I...............................................................................................................................................1PENDAHULUAN...........................................................................................................................1A. Latar Belakang....................................................................................................................................1B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................2C. Tujuan................................................................................................................................................2BAB II.............................................................................................................................................3PEMBAHASAN..............................................................................................................................3A. Pengertian Shalat Jama’ Dan Shalat Qashar......................................................................................3B. Dasar Hukum Pelaksanaan Shalat Jama’ dam Qashar.........................................................................3C. Syarat- Syarat Yang Diperbolehkan Jama’ Dan Qashar......................................................................6D. Tata Cara Melakukan Shalat Jama’ Dan Qashar..................................................................................9BAB III..........................................................................................................................................11PENUTUP.....................................................................................................................................12A. Kesimpulan.....................................................................................................................................12B. Saran...............................................................................................................................................12DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………… 13iiiBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangShalat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab di akhirat kelak. Shalat juga dapatdijadikan barometer amal-amal lain seperti diungkapkan dalam sebuah hadits“Hal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat”.Khalifah Umar bin Al Khattab pernah mengirim surat kepada Gubernur yangdiangkatnya, pesannya, “sesungguhnya tugas kalian sebagai Gubernur yang paling utama dimataku adalah shalat. Barang siapa memelihara shalat, berarti ia telah memelihara to read all 16 pages?Previewing 5 of 16 pagesUpload your study docs or become a to read all 16 pages?Previewing 5 of 16 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 16 pages?Upload your study docs or become a member. DownloadShalat Jamak Dan Qashar.pdf. Type: PDF. Date: November 2019. Size: 493.6KB. Author: Mhuez Anhek Ghelo. This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA.
0% found this document useful 0 votes58 views17 pagesDescriptionsholat jama' dan qasarOriginal TitleMakalah Fiqh Ibadah Sholat Jama' Dan Qashar Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes58 views17 pagesMakalah Fiqh Ibadah Sholat Jama' Dan QasharOriginal TitleMakalah Fiqh Ibadah Sholat Jama' Dan Qashar Jump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
MAKALAHKELOMPOK FIQIH IBADAH " Shalat Jama' Qashar dan Khauf " Shalat Jama' dan Qashar merupakan keringanan yang diberikan Alloh, sebagaimana firman-Nya, yang artinya: "Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar shalatmu, (QS: Annisa: 101), Dan itu merupakan shadaqah (pemberian) dari Allah yang 0% found this document useful 0 votes56 views16 pagesDescriptionmakalah shalat jama dan qasharCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes56 views16 pagesMAKALAH Jama QasharJump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Apabilamengerjakan dengan jama' takhir maka shalat zuhur dulu yang dikerjakan 2 rakaat baru shalat ashar 2 rakaat, begitu pula halnya dengan shalat magrib dan isya maka shalat magrib dulu yang dikerjakan 3 rakaat baru shalat isya 2 rakaat.Ini berdasarkan ijtihad dari para ulama yang berpedoman kepada hadits nabi, yang artinya 'mulailah olehmu darimana Allah memulai", maka yang mula

Shalat Jama' adalah melaksanakan dua shalat wajib dalam satu waktu, yakni melakukan shalat Dzuhur dan shalat Ashar di waktu Dzuhur dan itu dinamakan Jama' Taqdim, atau melakukannya di waktu Ashar dan dinamakan Jama' Takhir. Dan melaksanakan shalat Magrib dan shalat Isya' bersamaan di waktu Magrib atau melaksanakannya di waktu Isya'. Jadi shalat yang boleh dijama' adalah semua shalat Fardhu kecuali shalat Shubuh. Shalat shubuh harus dilakukan pada waktunya, tidak boleh dijama' dengan shalat Isya' atau shalat Dhuhur. Sedangkan shalat Qashar maksudnya meringkas shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat. Seperti shalat Dhuhur, Ashar dan Isya'. Sedangkan shalat Magrib dan shalat Shubuh tidak bisa diqashar. B. Status Jama' dan Qashar Shalat jama' dan Qashar merupakan keringanan yang diberikan Alloh, sebagaimana firman-Nya, yang artinya                   ...
2 Memahami Tatacara Shalat Jama dan Qashar 1. Menjelaskan shalat jama dan qashar 2. Mempraktekkan shalat jama dan qashar 3. Pengertian dan Dalil shalat Jamak1 2 Shalat Jamak Taqdim 3 Shalat Jamak Takhir 4 Shalat Qashar 5 Shalat Jamak Qashar 4. Shalat yang dikumpulkan. Artinya dua shalat fardu dikerjakan pada satu waktu, misalnya shalat dzuhur
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK FAKULTAS AGAMA ISLAM TAHUN 2013 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI .................................................................... ii BAB I PENDAHLUAN A. Latar belakang ………………………………………………... 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Shalat Jama’ dan Qashar …………………… 2 B. Hal-hal yang membolehkan jama’ dan qashar …………………… 4 C. Jarak safar yang dibolehkan jama’ dan qashar …………………… 7 D. Lama safar yang dibolehkan jama’ dan qashar……………………. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………............. 10 B. Saran ………………………………………............. 11 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjama’ dan mengqashar shalat termasuk rukhshah kelonggaran/keringanan yang diberikan Allah SWT kepada hambanya karena adanya kondisi yang menyulitkan bila shalat dilakukan dalam keadaan biasa. Rukhsah ini merupakan shodaqoh dari Allah SWT yang dianjurkan untuk diterima dengan penuh ketawadhu’an. Namun jika ada musafir yang tidak mengqashar shalatnya maka shalatnnya tetap sah, hanya saja kurang sesuai dengan sunnah karena Nabi saw senantiasa menjama’ dan mengqashar shalatnya saat melakukan safar. Dan yang seharusnya selaku umat muslim harus menerima shodaqoh/keringanan rukhsah yang diberikan oleh Allah kepada hambanya. B. Rumusan Masalah 1. apakah yang dimaksud dengan shalat jama’ dan shalat qashar ? 2. apakah hal-hal yang membolehkan mengqashar dan menjama’ shalat ? 3. bagaimanakah jarak safar yang dibolehkan jama’ dan qashar ? 4. berapakah lama safar dibolehkan jama’ dan qashar ? BAB II PEMBAHASAN A. Shalat Jama’ Dan Shalat Qashar a. Shalat jama’ Sholat jama’ ialah melaksanakan dua shalat wajib dalam satu waktu. Seperti melaksanakan shalat Dzuhur dan shalat Ashar di waktu Dzuhur. menjama’ shalat separti ini dinamakan Jama’ Taqdim. atau melaksanakan shalat dzuhur dan ashar di waktu Ashar dinamakan Jama’ Ta’khir. Dan melaksanakan shalat Magrib dan shalat Isya’ bersamaan di waktu sholat Magrib atau melaksanakannya di waktu Isya’. Jadi shalat yang boleh dijama’ adalah semua shalat Fardhu kecuali shalat Shubuh. Shalat shubuh harus dilakukan pada waktunya, shalat subuh tidak boleh dijama’ dengan shalat Isya’ atau shalat Dhuhur. Dan untuk menjama’ shalat harus sesuai dengan urutan waktu sholat yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan tidak boleh menjama’ sholat dengan membalikkan waktu sholat yang telah ditentukan oleh Allah SWT, dan pada saat menjama’ dua sholat, maka cukup dengan mengumandangkan iqamat di antara dua sholat yang dijama’. b. Shalat Qashar shalat Qashar adalah meringkas shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat. Seperti shalat Dhuhur, Ashar dan Isya’. Sedangkan shalat Magrib dan shalat Shubuh tidak bisa diqashar. Dasar-dasar hukum seseorang boleh mengqashar sholat adalah sebagai berikut 1- Firman Allah swt وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُواْ مِنَ الصَّلاَةِ إِنْ خِفْتُمْ أَن يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُواْ لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِينًا “ Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyangmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” Qs An Nisa 101 2- Hadist Abdullah bin Umar bahwasanya ia berkata صحبت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فكان لا يزيد فى السفر على ركعتينوأبا بكر وعمر وعثمان كذلك - رضى الله عنهم . “ Aku pernah menemani Rosulullah saw dalam perjalanannya dan beliau tidak pernah mengerjakan shalat lebih dari dua reka’at. Demikian juga yang dilakukan oleh Abu Bakar, Umar dan Ustman . “ HR Bukhari dan Muslim B. Hal-Hal Yang Membolehkan jama’ Dan qashar a. Safar Bepergian Bagi orang yang sedang atau akan bepergian, baik masih di rumah tempat tinggal atau dalam perjalanan, dan atau sudah sampai di tujuan, dibolehkan menjama’ shalat, baik dilakukan secara jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir sama saja, dan selama berada ditempat yang dituju tetap boleh menjama’ shalat dengan syarat tidak berniat untuk menetap di tempat itu. Seperti yang dilakukan oleh Rasul SAW. كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَجْمَعُ بَيْنَ صَلَاةِ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ إِذَا كَانَ عَلَى ظَهْرِ سَيْرٍ وَيَجْمَعُ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ ”Rasulullah menjamak antara shalat Dhuhur dan Ashar bilamana beliau berada di tengah perjalanan dan menjamak antara Maghrib dan Isya’.HR. Bukhari b. Hujan Jika seseorang berada di suatu masjid atau mushalla, tiba-tiba turun hujan sangat lebat, maka dibolehkan menjama’ shalat maghrib dengan isya’, dzuhur dan ashar, النبي صلى الله عليه وسلم جمع بين المغرب والعشاء في ليلة مطيرة “Nabi saw pernah menjama’ antara sholat maghrib dan isya pada suatu malam yang diguyur hujan lebat.” HR. Bukhari c. Sakit Sakit merupakan cobaan dan ujian bagi manusia, dan apabila seseorang sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian sakit ini, dan tetap menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, khususnya perintah shalat, maka akan mengurangi dosa-dosanya, sekalipun shalat itu dikerjakan dengan cara dijama’ فإن قويت على أن تؤخّري الظّهر وتعجّلي العصر ثمّ ثغتسلين حين تطهرين وتصلّين الظهر والعصر جميعًاً ثمّ تؤخرين المغرب وتعجّلين العشاء ثمّ تغتسلين وتجمعين بين الصلاتين فافعلي “ Jika engkau mampu mengakhirkan shalat dzuhur dan menyegerakan shalat ashar, kemudian engkau mandi setelah bersuci, dan engkau menggabungkan shalat dzuhur dan shalat ashar, kemudian engkau mengakhirkan shalat maghrib dan menyegerakan shalat isya, kemudian engkau mandi dan menggabungkan diantara dua shalat, maka lakukanlah“ d. Takut Takut dalam masalah ini bukan takut seperti yang biasa dialami oleh setiap orang, akan tetapi yang dimaksud takut disini yaitu takut secara bathin. عَنْ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ قَالَ قُلْتُ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنْ الصَّلاَةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمْ الَّذِينَ كَفَرُوا فَقَدْ أَمِنَ النَّاسُ فَقَالَ عَجِبْتُ مِمَّا عَجِبْتَ مِنْهُ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ صَدَقَةٌ تَصَدَّقَ اللهُ بِهَا عَلَيْكُمْ فَاقْبَلُوا صَدَقَتَهُ. رواه مسلم “Diriwayatkan dari Ya’la Ibn Umayyah, ia berkata Saya bertanya kepada Umar Ibnul Khaththab tentang firman Allah "Laisa alaikum junaahun an taqshuru minashalah in khiftum an yaftinakumu-lladzina kafaru". Padahal sesungguhnya orang-orang dalam keadaan aman. Kemudian Umar berkata Saya juga heran sebagaimana anda heran terhadap hal itu. Kemudian saya menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda Itu adalah pemberian Allah yang diberikan kepada kamu sekalian, maka terimalah pemberian-Nya.”HR. Muslim e. Keperluan kepentingan Mendesak Dalam banyak kejadian di masyarakat, kadang kalanya karena sibuk dengan beberapa keperluan, kepentingan, mereka melupakan shalat yang telah menjadi kewajiban bagi setiap muslim beriman. Maka boleh menjama’ shalat bagi orang yang tidak dalam safar, jika ada kepentingan yang mendesak, asal hal itu tidak dijadikan kebiasaan dalam hidupnya. عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا بِالْمَدِينَةِ فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلاَ سَفَرٍ قَالَ أَبُو الزُّبَيْرِ فَسَأَلْتُ سَعِيدًا لِمَ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ أَرَادَ أَنْ لاَ يُحْرِجَ أَحَدًا مِنْ أُمَّتِهِ. “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata Rasulullah saw shalat dhuhur dan ashar di Madinah secara jama, bukan karena takut dan juga bukan dalam perjalanan. Berkata Abu Zubair saya bertanya kepada Sa’id; Mengapa beliau berbuat demikian? Kemudian ia berkata; Saya bertanya kepada Ibnu’ Abbas sebagaimana engkau bertanya kepadaku Kemudian Ibnu Abbas berkata Beliau menghendaki agar tidak mernyulitkan seorangpun dari umatnya.HR. Bukhari – Muslim C. Jarak Safar Yang Dibolehkan Jama’ Dan Qashar Adapun jarak perjalanan safar yang dibolehkan untuk menjama’ dan mengqashar ternyata ulama berbeda pendapat. Ada ulama yang berpendapat jarak minimal 1 farsakh atau tiga mil, ada yang minimal 3 farsakh, ada yang berpendapat safar minimal harus sehari-semalam, bahkan ada yang berpendapat tidak ada jarak dan waktu yang pasti karena sangat tergantung pada kondisi fisik, psikis serta keadaan sosiologis dan lingkungan masyarakat. Jika memang perjalanan tersebut berat dan menyulitkan maka ada keringanan dan kelonggran rukhsah berupa shalat jama’ dan qashar. Sebab maksud pemberian rukhsah adalah untuk mehilangkan beban dan kesulitan. Ada riwayat yang mengatakan dari shahabat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah Saw mengqashar shalat dalam perjalanan yang berukuran 3 mil atau 1 farsakh. عَنْ شُعْبَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَزِيْدِ اْلهَنَائِيّ قَالَ سَأَلْتُ اَنَسًا عَنْ قَصْرِ الصَّلاَةِ فَقَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص اِذَا خَرَجَ مَسِيْرَةَ ثَلاَثَةِ اَمْيَالٍ اَوْ ثَلاَثَةِ فَرَاسِخَ صَلَّى َكْعَتَيْنِ “Dari Syu’bah dari Yahya bin Yazid Al-Hanaiy, ia berkata Aku pernah bertanya kepada Anas tentang mengqashar shalat, lalu ia menjawab, “Adalah Rasulullah SAW apabila bepergian sejauh tiga mil atau tiga farsakh, maka beliau shalat dua reka’at”. Syu’bah ragu, tiga mil atau tiga farsakh” HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Baihaqi كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَافَرَ فَرَاسَخًا يُقَصِّرُ الصَّلاَة “Adapun Rasulullah SAW bila bepergian sejauh satu farsakh, maka beliau mengqashar Shalat”HR. Sa’id bin Manshur. Dan disebutkan oleh Hafidz dalam at-Talkhish, ia mendiamkan adanya hadits ini, sebagai tanda mengakuinya D. Lama Safar Yang Dibolehkan Jama’ Dan Qashar Para ulama juga berbeda pendapat berapa lama perjalanan yang membolehkan musafir melaksanakan sholat jama’ dan qashar. Imam Malik, As-Syafi’i dan Ahmad berpendapat bahwa maksimal 3 hari bagi muhajirin yang akan mukim tinggal di tempat tersebut. Sementara ada juga yang berpendapat maksimal 4 hari, 10 hari Muttafaq alayh, dari Anas bin Maliik, 12 hari Ahmad, dari imran, 15 hari pendapat Abu Hanifah, 17 hari, dan 19 hari muttafaq alayh, dari Ibn Abbas. Jika diperlihatkan secara seksama pada hadis-hadis dari para sahabat di atas, umumnya mereka menceritakan sholat safar sesuai dengan keadaan dan perspektif mereka masing-masing. Inilah yang kemudian dipahami oleh para Imam Madzhab sehingga mereka berbeda pendapat dalam batasan jarak dan waktu kebolehan shalat jama’ dan qashar. Dari pendapat yang ada, yang lebih kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa selama berstatus sebagai musafir biasa bukan musafir perang dan tidak tinggal lebih dari 19 hari di satu tempat tersebut, maka masih diberikan keringanan untuk menjama’-qashar shalatnya. tetapi Kalau musafir perang, maka boleh menjama’-qashar shalatnya selama masih dalam suasana perang. Sedangkan bagi musafir dengan tujuan maksiat, maka senagian besar ulama berpendapat tidak ada keringanan qashar kepadanya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari paparan di atas kami dari kelompok 4 mengambil kesimpulan 1. Shalat jama’ dan qashar adalah keringanan rukhsah yang diberikan Allah kepada hambanya, yang harus diterima oleh umat muslim sebagai shodaqah dari Allah SWT. Shalat yang dapat di jama’ adalah semua shalat fardhu kecuali sholat subuh. Dan shalat yang dapat di qashar adalah semua shalat fardhu yang empat rakaat yaitu shalat isya’, dhuhur dan ashar. 2. Hal-hal yang membolehkan jama’ dan qashar ada beberapa hal, yaitu Safar Bepergian, Hujan, Sakit, Takut, Keperluan kepentingan Mendesak. 3. Dalam persoalan jarak safar, para ulama’ berbeda pendapat. Ada ulama yang berpendapat jarak minimal 1 farsakh atau tiga mil, ada yang minimal 3 farsakh, ada yang berpendapat safar minimal harus sehari-semalam, bahkan ada yang berpendapat tidak ada jarak dan waktu yang pasti karena sangat tergantung pada kondisi fisik, psikis serta keadaan sosiologis dan lingkungan masyarakat. 4. Lama safar yang dibolehkan jama’ dan qashar para ulama’ berbeda pendapat. Tetapi dalil yang paling kuat adalah 19 hari bukan dalam keadaan perang berdasarkan hadits muttafaq alayh, dari Ibnu Abbas. B. Saran Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan untuk penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Ø Syakir Jamaluddin. sholat sesuai tuntunan Nabi SAW mengupas kontroversi hadis sekitar sholat. LPPI UMY. Ø DR. Ahmad Hatta, MA. Tafsir Qur’an perkata, 2009. Magfirah Pustaka.
MakalahFiqh Praktek_Sholat Jama' dan qoshor Kata pengantar. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah fikih praktek yang berjudul "shalat jama'dan qashar"sesuai dengan waktunya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
SHALAT QASHAR DAN SHALAT JAMAA. Shalat Qashar1. Pengertian Shalat QasharShalat qashar ialah memperpendek atau meringkas shalat wajib yang empat rakaat menjadi dua rakaat dan dilakukan pada waktu Jadi, dari pengertian tersebut bahwa shalat yang boleh diqashar hanya ada tiga yaitu shalat dzuhur, ashar dan Dasar Mengqashar Shalatوان اضربتم فى الأرض فليس عليكم جناج ان تكصرو امن الصلاة ان خفتم ان يفتينكم الذين كفروا ان الكفرين كانوا لكم عدوامبينا “Dan bila kamu bepergian di bumi, maka tidak mengapa atas kamu untuk mengqashar shalat, jika takut, bahwa orang-orang kafir itu akan mengganggu kamu karena sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu”.2 Menurut ayat di atas, mengqashar shalat hanya disyariatkan ketika dalam safar dan karena khawatir dari gangguan orang-orang kafir tidak aman. Namun mengqashar shalat juga kemudian diberlakukan walaupun dalam keadaan aman. Hal ini sepeti dijelaskan dalam sebuah hadits sebagai berikutقال أبو يعلى بن أمية قلت لعمر بن الخطاب رضى الله عنه فليس عليكم جناج ان تقصروا من الصلوة ان خفتم أن يفتنكم الذين كفروا فقد امن الناس؟ قال عجيت مما عجبت منه فسألت رسول الله عن ذلك فقال صدقة تصدق الله عليكم ماقبلوا صدقة – رواه مسلم“Abu Ya’la Ibnu Umayah berkata, “saya pernah bertanya kepada Umar Ibnu al-Khatab tentang ayat LAISA ALAIKUM JUNAHUN ... KAFARU. Sedangkan sekarang orang-orang telah aman? Umar menjawab, “akupun pernah kaget sebagaimana engkau kaget, lalu saya bertanya kepada Rasulullah SAW, mengenai hal itu. Beliau menjawab, “itu adalah shadaqah yang Allah bershadaqah dengannya atas kalian. Maka terimalah shadaqah-Nya” HR. Muslim.4 Shalat yang boleh diqashar seperti tersebut dalam pengertian di atas adalah shalat yang empat rakaat. Karena shalat-shalat inilah yang dibenarkan oleh Rasulullah SAW. Untuk diqashar sebagaimana Abdullah Bin Umar mengatakanصحبت النبي صلى الله عليه وسلم وكل لايذيد فى السفر على ركعتين وأبا بكر وعمو وعثمان كذلك - رواه البخارى“Aku menyertai Nabi dalam safarnya. Beliau tidak shalat lebih dari dua rakaat kecuali maghrib. Demikian juga Abu Baka, Umar dan Utsman” HR. Bukhari.5 Dari penjelasan dan hadits di atas mungkin muncul pertanyaan kenapa shalat subuh dan maghrib tidak bisa diqashar? Jawabnya, kalau kita telaah dari berbagai hadits, karena hal itu tidak dilakukan oleh Rasulullah. Namun, ada juga para ulama menjelaskan kenapa shalat maghrib dan subuh tidak diqashar. Karena, tidak mungkin untuk melakukan shalat 1,5 rakaat untuk maghrib sedangkan untuk shalat subuh orang jarang bepergian untuk melewati subuh. Yang pasti hal itu tidak dilakukan oleh Rasulullah. 3. Syarat-syarat Shalat Qashar Dalam shalat qashar ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan sehingga shalat ini bisa yang sedang bepergian atau merantau dan perjalanan yang dilakukan bukan ma’siat terlarang. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Tsumamah bin syarahbil خرجت إلى الن عمر فقلت ماصلاة المسفر؟ فقال ركعتين ركعبين الا صلاة المغرب ثلاثا - رواه احمد“Saya pernah pergi ke tempat Ibnu Umar, saya bertanya kepadanya bagaimanakah shalatnya musafir? Jawabnya “Dua rakaat-dua rakaat kecuali shalat maghrib, tiga rakaat” HR. Ahmad.6b. Perjalanannya jarak jauh. Tentang berapa meter/kilo/mil jarak tempuh yang membolehkan mengqashar shalat dapat dilihat pada hadits di bawah قال انس مليت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم الظهر بلمدينة اربعا وصلت معه العصر بذالحليفة ركعتين رواه مسلم. قال أنس رضى الله عنه كان رسول الله اذ خرد مسبرة ثلاثة اميال او ثلاثة فراسخ على ركعتين - رواه مسلم “Anas berkata “Aku shalat bersama Rasulullah di Madinah empat rakaat sebelum safar dan aku shalat ashar bersama beliau di Dzulhulaifah dua rakaat” HR. Muslim.“Anas berkata “Rasulullah SAW., apabila melakukan perjalanan tiga mill atau tiga farsakh, shalat dua rakaat” HR. Muslim.Dari kedua hadits di atas dapat kita ketahui bahwa jarak perjalanannya minimal tiga mil atau tiga farsakh. Satu mil + m. Jarak antara Madinah dan Dzulhulaifah + 6 mil. Sedangkan satu farsakh + 8 km atau 4,57 mil, atau jarak perjalanan itu lebih dari satu hari satu malam. Akan tetapi yang kita dapati pada buku pelajaran fiqih dari mazhab Syafi’i ditulis bahwa jarak beperbian yang dibenarkan untuk mengqashar shalat adalah delapan puluh mil atau + seratus dua puluh kilometer. Dan inilah yang banyak diikuti oleh sebagian umat Islam di negeri kita. Karena yang ditetapkan oleh Rasulullah adalah tiga mil ke atas, maka yang lebih utama kita ikuti adalah ketetapan Rasulullah SAW أنس رضى الله عنه خرجنا مع النبي صلى الله عليه وسلم من المدينة إلى المكة فصلى ركعتين حتى رجعنا الى المدينة, فقلت اقمتم بها شيأ؟ اقمنا بها عشرا - رواه البخارى “Anas berkata kami keluar bersama Nabi dari Madinah ke Mekkah. Beliau shalat dua rakaat sehingga kami kembali ke Madinah. Maka aku bertanya, “Apakah kalian bermukim di Mekkah? Jawabnya kami bermukin di Mekkah selama sepuluh hari” HR. Bukhari.Hal yang serupa batas lamanya mengqashar shalat tidak ditentukan itu dapat kita lihat dari hadits Tsumamah Ibnu Syarahir yang diriwayatkan oleh Ahmad, ia berkata “saya menemui Ibnu Umar, lalu saya bertanya “Apakah shalat musafir itu”? ia menjawab dua rakaat-dua rakaat kecuali shalat maghrib. “Saya bertanya lagi, apa pendapatmu jika kami berada di Dzilmajaj?”. Ia balik bertanya, “apakah Dilmajaz itu?” saya menjawab, “suatu tempat yang kami berkumpul, berdagang, dan tinggal selama dua puluh lima hari atau lima belas malam”. Ibnu Umar berkata, “Hai anak laki-laki, saya pernah tinggal di Ajerbeijan. Saya tidak yakin apakah empat bulan atau dua rakaat”.Jadi kalau kita lihat dari hadits di atas memang tidak ada ketentuan untuk batas lamanya mengqashar shalat bagi musafir. Dan mungkin inilah yang dimaksud oleh sebagian para ulama sebagai salah satu syarat bahwa shalat qashar masih harus ada dalam Shalat yang diqashar itu, shalat adaan tunai bukan shalat qadha. Adapun shalat yang ketinggalan di waktu berjalan boleh diqashar atau diqadha dalam perjalanan, tetapi yang ketinggalan sewaktu mukim tidak boleh diqadha dengan qashar sewaktu dalam Berniat qashar ketika takbiratul Tidak bermamum sekalipun sebentar kepada orang yang tidak mengqashar shalatnya, sekalipun juga Tata Cara Shalat QasharPada prinsipnya, pelaksanaan shalat qashar sama dengan shalat biasa hanya saja berbeda pada niat rakaatnya dijadikan 2 rakaat dan tidak ada tahiyat awal. Jadi setelah dua rakaat maka lakukanlah tahiyat akhir dan salam. Contoh niat shalat dzuhur yang diqasharنويت اصلى فرض الظهر مقصورة لله تعالى“Aku tunaikan shalat fardhu dzuhur, diqashar karena Allah Ta’ala”.10 B. Shalat Jama’ 1. Pengertian Shalat Jama’Shalat jama’ artinya mengumpulkan dua shalat wajib dalam satu Misalnya, shalat dzuhur dan ashar pada waktu dzuhur atau Dasar Shalat Jama’Shalat jama’ hukumnya boleh bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan berada dalam keadaan hujan, sakit atau karena ada keperluan lain yang sukar Akan tetapi selain dari perjalanan masih diperselisihkan para ulama. Shalat wajib yang boleh dijama’ ialah shalat dzuhur dengan shalat ashar dan shalat maghrib dengan shalat isya. Dasarnya hadits Ibnu Abbasكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يجمع بين صلاة الظهر والعصر إذا كان على ظهر سير ويجمع بين المغرب والعشاء - رواه البخاري “Rasulullah SAW biasa menjama’ antara shalat dzuhur dengan ashar, apabila beliau sedang dalam perjalanan dan menjama’ maghrib atau isya”.Menjama’ shalat isya dengan shubuh tidak boleh atau menjama’ shalat ashar dengan maghrib juga tidak boleh, sebab menjama’ shalat yang dibenarkan oleh Nabi SAW hanyalah pada seperti tersebut pada hadits-hadits Ibnu Abbas. Adanya orang yang menjamin lima shalat wajib sekaligus pada saat yang sama adalah perbuatan yang tidak dibenarkan. Orang yang melakukan hal semacam ini biasanya beranggapan bahwa boleh mengqadha shalat. Padahal shalat wajib yang ditinggalkan oleh seorang muslim, selain karena haid atau nifas atau keadaan bahaya maka orang itu termasuk melakukan dosa besar dan shalat wajib yang ditinggalkannya itu tidak dapat diganti pada waktu yang lain atau diqadha. Sebagaimana dalam sebuah قضى فى الصلاة ولكن قضى فى الصوم - الحديث“... tidak ada qadha dalam shalat tapi qadha itu ada pada puasa” Al Hadits. 3. Macam-macam Shalat Jama’Shalat jama’ dibagi pada dua bagian yaitu jama’ taqdim dan jama’ takhir. Jama’ taqdim ialah melaksanakan shalat dzuhur dan ashar pada waktu dzuhur; shalat maghrib dan isya’ di waktu maghrib. Sedangkan jama’ takhir ialah melaksanakan shalat dzuhur dan ashar di waktu ashar; shalat maghrib dan isya’ di waktu Rasulullah أنس قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا رحل قبل ان تزيغ الشمس اخر الظهر الى الوقب العصر تم نزل يمع بينهما فإن زاعت قبل ان يرتحل صلى الظهر تم ركب - رواة البخارى ومسلم“Dari Anas katanya Rasulullah SAW, Apabila berangkat dalam perjalanan beliau, sebelum tergelincir matahari, maka beliau ta’akhirkan sembahyang dzuhur ke waktu ashar, kemudian beliau turun berhenti beliau jama’kan keduanya dzuhur dan ashar maka jika telah tergelincir matahari sebelum beliau berangkat, beliau sembahyang dzuhur dahulu, kemudian baru beliau naik kendaraan” HR. Bukhari dan Muslim. Dan juga sabda beliauقال صعاذ بن جبل رضى الله عنه كان النبي صلى الله عليه وسلم قى غزوة تبوك انا ارتحل قبل ان تزيغ الشمس أخر الظهر حتى يجمعهما الى العصر يصهما جميعا. واذا ارتحل بعد زيغ الشمس صلى الظهر والعصر جمعا ثم سار. وكان اذا ارتحل قبل المغرب المغر حتى يصلهما مع العشاء وإذا ارتحل بعد المغرب عجل العشاء فصلاهما مع المغربرواه ابو دود واترمدى- “Muadz Ibnu Jabal berkata, “Nabi SAW pada perang tabuk, bila terangkat sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan dzuhur, kemudian menjama’nya dengan ashar. Tetapi apabila berangkat setelah tergelincir matahari, beliau menjama’ dzuhur dan ashar pada waktu dzuhur, lalu berangkat meneruskan perjalanannya. Demikian pula bila ia berangkat sebelum maghrib sehingga ia menjama’nya dengan isya, dan bila berangkat setelah waktu maghrib beliau menyegerakan isya’ dan menjama’nya dengan maghrib jama taqdim” HR. Abu Daud dan Turmudzi. 4. Syarat-syarat Shalat Jama’Pada hadits di atas sudah jelas bahwa shalat jama’ dibagi pada dua bagian yaitu jama’ taqdim dan jama takhir. Ada beberapa syarat yang harus dilakukan ketika akan menjelaskan shalat jama’, baik itu jama taqdim maupun jama’ takhir. Adapun syarat jama’ taqdim berdasarkan sebagian ulama ada tiga13Niat jama’ pada shalat yang pertama sekalipun dalam prakteknya akan dipisahkan dengan salam. Tertib, maksudnya hendak dimulai dengan sembahyang yang pertama dzuhur sebelum ashar, maghrib sebelum isya’. Muawalah dalam penilaian umum. Dalam hal ini, tidak mengapalah bila shalat yang dijama’ itu terpisahkan sejenak, tidak cukup melakukan shalat dua raka’at. Akan tetapi yang lebih utama berturut-turut seolah-olah satu sembahyang. Sedangkan syarat jama’ takhir adalah sebagai berikut14a. Niat jama’ pada waktu shalat yang Masih dalam bepergian hingga selesai shalat yang Tata Cara Shalat Jama’a. Cara mengerjakan shalat jama’ taqdimBila seseorang hendak shalat dzuhur dan ashar pada waktu dzuhur jama’ taqdim kerjakanlah shalat dzuhur sampai malam, terus disambung dengan shalat ashar sampai selesai. Niat shalat ashar yang dijama’ taqdim dengan shalat dzuhur dikerjakan waktu dzuhur اصلى فرضى الظهر اربع ركعات مجموعا بالعصر جمع تقديم لله تعالى“Saya tunaikan shalat fardu dzuhur empat rakaat, dijama’ taqdim dengan shalat ashar karena Allah Ta’ala”.b. Cara mengerjakan shalat jama’ takhirBila seseorang hendak shalat maghrib dan isya pada waktu isya jama’ takhir kerjakanlah shalat isya sampai sama terus sambung dengan shalat maghrib sampai selesai. Dan pada waktu shalat yang pertama harus dilakukan niat untuk mengerjakan shalat pada waktu yang kedua. Adapun niatnya sebagai berikut اصلى فرض العشاء اربع ركعات مجموعا باالمغرب جمع تاخير لله تعالى“Saya tunaikan shalat fardhu isya empat rakaat dijama’ takhir dengan maghrib, karena Allah Ta’ala”.C. Shalat Jama’ Qashar Biasanya para musafir kalau mengerjakan shalat jama’ sekaligus diqashar diringkas15. Adapun prakteknya sama dengan shalat jama’ taqdim dan shalat jama’ takhir. Hanya saja karena mengerjakannya diringkas, maka shalat dzuhur, ashar dan isya dilakukan hanya 2 raka’at. Kedua shalat dikerjakan dalam satu waktu dan jumlah raka’atnya menjadi 2, kecuali shalat maghrib hanya bisa dijama’ tapi tidak bisa diqashar. Disamping itu di dalam menjalankan shalat qashar tidak ada tasyahud awal. Karena di dalam shalat qashar seperti shalat dzuhur, shalat ashar dan shalat isya’ hanya dikerjakan 2 raka’at. Jadi pada waktu raka’at yang kedua langsung tasyahud akhir dan salam. Contoh niat shalat jama’ taqdim qasharاصلى فرض العصر ركعتين مجموعا بالظهر جمع تقديم قصرا لله تعالى“Saya tunaikan dzuhur diringkas 2 raka’at dijama’ taqdim dengan shalat ashar, sekaligus diqashar, karena Allah Ta’ala”.Contoh niat shalat jama’ takhir qasharاصلى فرض العشاء ركعتين مجمعوعا بالمغرب جمع قاخو قصرا لله تعالى“Saya tunaikan shalat fardhu isya dua rakaat, dijama’ takhir dengan maghrib sekaligus diqashar karena Allah Ta’ala”. ____________________________________1. Drs. M. Thalib. Fiqih Tsanawiyah. Kota Kembang. Yogyakarta. 1994. Hlm 72. 2. QS. An-Nisa [4] Dewan Hisbah PP. Persis. Risalah Shalat. Pustaka Umat. Bandung. 2002. Hlm Dewan Hisbah PP. Persis. Op. Cit., hlm. Muhammad Ibnu Ahmad. Kasifatu As-Saja. Surabaya. Hlm Drs. Aliy As’ad. Fathul Mu’in I. Menara Kudus. Yogyakarta. 1979. Hlm Dewan Hisbah PP. Persis. Op. Cit., hlm Ibid, hlm. Drs. Aliy Asad. Op. Cit. Hlm. Muhammad Ibn Ahmad. Op. Cit, hlm. M. Thalib. Op. Cit, hlm. Aliy Asad. Op. Cit. Hlm. hlm. hlm. Modul Fiqih untuk D2 PPGI, hlm. 94. . 404 140 336 61 247 314 142 297

makalah shalat jama dan qashar